RSS

Sabtu, 25 Agustus 2012

• Dia III : Lima

Sinar terang dari balik jendela memaksaku untuk membuka mata. Aku lupa menutup tirai jendela tadi malam saking lelahnya. Hari sudah siang. Tuhan, aku masih mengantuk.. Sulit rasanya membuka mataku meski dilakukan secara perlahan.

Kubuka selimutku, mencoba bangkit dari tempat tidur. Dengan sedikit mengintip karena mataku masih dikuasai oleh rasa kantuk, aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Kunyalakan air di wastafel, membiarkan air dingin mengalir dari bibir keran. Kemudian membiarkan air mengisi kedua tanganku yang sudah kurapatkan dan membentuk seperti mangkok, lalu kubasuh mukaku beberapa kali.

Sensasi segar dari air dingin langsung menerpa mukaku sampai ke seluruh tubuhku. Mataku yang tadinya setengah terpejam kini terbuka lebar. Brrr, sesekali bibirku menggigil kedinginan. Kulanjutkan membasuh muka dan membasahi rambutku untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa.

Setelah kurasa cukup, ku lap mukaku dengan handuk yang tergantung rapi di kamar mandi. Yak, aku sudah tidak mengantuk lagi! Saatnya untuk bersantai sejenak dan sarapan roti sambil menonton TV.

Tak lama, alarm handphoneku yang selalu ku setel pukul 9 pagi berbunyi. Wah, ternyata aku bangun sedikit lebih awal hari ini dibanding hari biasa. Ada rasa bangga muncul dibenakku. Kalau aku biasakan begini terus bisa berdampak positif. Aku bisa memulai segala aktivitasku lebih awal. 

Ku matikan alarmku dan membuka tombol kunci handphoneku. Ada 5 pesan BBM yang kuterima pagi ini. Sial, hampir semua pesan yang masuk berisi promosi barang dari temanku yang membuka online shop. Tapi mataku tertuju kepada pesan dari pacarku. Buru - buru langsung kubuka pesan darinya.

Aku tersentak dengan isi pesan BBM darinya. Pesan darinya pagi ini membuat perasaanku campur aduk. Perasaan senang, sedih dan terharu bercampur menjadi satu dibenakku. Aku tak menyangka, dia mampu menulis kalimat seperti ini...

=========================================================================

"Aku sudah tidak tahu mesti bagaimana lagi.. Aku gagal menjadi partner yang baik. Di saat aku berusaha untuk berubah, ternyata tidak semudah yang aku bayangkan.. Aku hanya memperkeruh keadaan dan akhirnya aku menyesali apa yang sudah aku lakukan.. Dan itu selalu terulang - ulang..

"MAAF"... Hanya itu yang bisa aku sampaikan, walaupun aku tahu itu tidak bisa menyelesaikan masalah..

Egi... Kamu adalah sosok yang aku idam idamkan.. Sungguh, aku belum pernah mencintai seseorang seperti ini.. Rasa cintaku menutup akal sehatku dan bagaimana seharusnya aku bertindak..

Happy Fifth Months anniversary......................

I love you, like I did everyday...

========================================================================= 

Sungguh, aku tidak mampu berkata - kata seusai aku membaca pesan darinya. Begitu pula dengan senyum yang tidak lepas dari bibirku.

0 komentar:

Posting Komentar